Pena Liar

aku berfikir maka aku ada

sapaan untuk kursi nusantara komisi V

Kota Mati
251106, Komdak

Di kota mu ku saksikan senja bisu
Gedung-gedung yang menjulang angkuh
Menghalangi sinar jingga
Pada rupa-rupa keserakahan

Kusaksikan pula raut wajah mu
Yang takut akan wabah perut menghantam
Membuat buta dari dongeng malam ibunda
Oleh kasih dan nurani kemanusiaan

Mengapa kau manjakan cacing diperut mu?
Apa itu yang meresahkan malam akan lelap tidurmu?
Lawanlah……!!
biar tak lagi terjebak Oleh kursi dan dasi
dan mencabik hati akan sebuah ambisi

Ingin ku satu tabah dalam waktu
Melepas belenggu dari sekedar nafsu
Melantun kisah walau senja memang tampak sunyi.
Ku harap kau juga begitu.
Agar baka berada dalam rindu.

Mei 2, 2014 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

rayuan aku ampuh untuk kamu

Gombal
010109

Catatan kecil untuk maria ulfa
(kesetian yang membasuh keringat di 7 malam tahun yg selalu baru)

Aku berada dalam bayang hitam
Karna aku cinta padamu
Aku terjerat dalam lingkaran imajiner
Lagi-lagi karna aku cinta pada mu
Dan aku lebih memilih mimpi
Dari pada temu dialam dunia
Lantaran aku cinta pada mu

Aku cinta kamu
Bukan karna kamu cantik
Bukan senyum mu yang menawan
Apalagi paras serupa bidadari

Aku cinta padamu oleh ketidaktahuan
Serta alur drama yang begitu sederhana
Dan barang kali cinta tak perlu kerumitan
Sekedar tertatap mata
Tiba-tiba mengalir alunan musik romantisme

Kamu cantik dan tak perlu setangkai mawar
Kamu menawan tak perlu pula gaun sutera yang halus
Kamu cukup cantik untuk terlukis dalam rongga sel otak ku.
Dan hanya itu aku terpukau
Untuk sebuah kata
Aku cinta pada mu.

Mei 2, 2014 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

mengapa kepal tangan kiri, jika tangan dikanan lebih kuat dan manis tuk melambai

Untuk Sang Reformis
Citayam, 30-05-08.

Mereka menyebutnya kemerdekaan, tapi
Menurutku hanya peralihan identitas yang menjebak ku
Pada belenggu tirani yang baru.
Dan, mereka berbicara tentang ideologi, tapi bagiku
Hanyalah pengganti kata kekuasaan.

Sebuah nasionalis yang mereka tawarkan
Menjadikan diriku sebagai tawanan.
Aku tiada lagi bebas…..
Dan aku terjebak oleh pujangga konstitusi,
Sebuah jeratan regulasi yang menghakimi ku
Dalam kemiskinan.

Adakalanya aku rindu Yesus
Yang datang untuk sebuah pembebasan.
Adakalanya pula aku berharap nabi Muhammad memimpin,
Memberiku kata pasti tentang keadilan.

Hanya harapan itu yang aku rindukan,
Hanya harapan itulah yang aku butuhkan saat ini
Dan Karna hanya itu yang aku punya diketiadaan diri.

Percintaan angan dalam dunia imajiner
Adalah sebuah gairah bagi kaum yang kalah.
Dan fantasi adalah sebuah pertahanan hidup
Untuk mereka yang telah terbuang.

Dari mereka kini aku belajar diam,
Karna Jeritan lapar telah melantunkan kemerduan ditelinga ku.
Dan kini, aku hidup untuk sebuah gairah
yang bercinta pada nyanyian sunyi.

Mei 2, 2014 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

LUPA JUDUL

Ribotsky
12 Februari 2009 pukul 17:04

aku tak lagi ingat namanya
namun aku dapat mengenal senyuman itu.
di tepian jalan berkabut debu,aku membelakangi mu.
lalu kau berjalan mengikuti arah senja yg lambat laun berpudar

entah dimana penghujungnya
aku tak tahu…

entah berapa jauh kau trus melangkah
aku juga tak tahu..

entah kapan kau terlelah
aku pun juga tak tahu, tapi aku mengikuti mu…..

“untuk teman bermain kecilku yg gemar berlari dan tak bisa ku kejar”
Depok, 8 Feb 2004

Mei 2, 2014 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar